Kamis, 30 Januari 2020

Bengkel Diri menjadi awal perjalanan hijrahku

Awal aku tau tentang bengkel diri karena aku begitu mengidolakan ummu balqis, postingan postingan beliau sangat mengena dihati. Tepatnya Agustus 2019 kumulai perjalanan hijrahku dengan mendaftar sebagai siswa Bengkel Diri Level 1 angkatan 9. Dengan modal Bismillah "niat engsun golek ngelmu" (niat nyari ilmu). Aku masuk kelas Lubabah Kubro, masyaallah teman2 Lubabah squad sangaat sangat support satu dg yg lain, bahkan sampai kelas usai kami masih saling sharing, wali kelas kami teh Yanti yg sangat baik hati. Banyak sekali materi di Level 1, mulai dari materi dasar islam, manajemen emosi, manajemen konflik, public speaking, fotografi dll. Kesan mengikuti kelas bengkel diri membuka mataku betapa selama ini terlalu selow menjalani hidup, betapa diri masih sangat fakir ilmu. Bengkel diri membuatku semakin rajin ibadah (ohh iya dibengkel diri juga dikontrol amalan harian kita) jadi kita terbiasa beribadah yang selama ini mungkin belum atau jarang kita lakukan. Bengkel diri juga merubahku menjadi pribadi yg berhati hati dalam bertindak, memperbaiki cara berpakaian yang selama ini mungkin belum sesuai syariah. Fasilitator terfavorit dibengkel diri level 1 selain ummu Balqis tentunya adalah ustadzah rina, beliau mengampu materi dasar islam. Pembawaan beliau yang lemah lembut membuat kami dekat dengan belaiu, bahkan beliau tidak keberatan dijapri apabila ada sesuatu yang ditanyakan. 
Kurang lebih 2 bulan lamanya level 1 selesai, kemudian kuputuskan untuk langsung lanjut di Level 2  (Desember 2019 sd Januari 2020). Ternyata materi di Level 2 nggak kalah seru dg level 1. Fasilitator di level 2 juga keren2, sampai takjub nyimak materi demi materi. Di level 2 ini ada materi sekolah ibu, kajian fiqih keluarga, islamic home education, kelas psikologi, kels jurnalistik, kelas blogging dll. Ada tahsin club juga yg diampu oleh wali kelas kami ummu hannun dikelas Darussalam, kita jadi tau cara membaca Al Quran yg benar, yang mungkin selama ini terlupa. 
Harapanku, semoga Allah selalu mengistiqomahkan aku diperjalanan ini, perjalanan menuju keabadian di akherat nanti. 



catatan kecil dyah
30.01.2020