Jumat, 28 Februari 2020

Kecantikan ibarat bunga

Kecantikan adalah anugrah dr Allah. Kita semua terlahir cantik, baik dengan rambut lurus atau ikal, hidung mancung atau pesek, kulit hitam atau putih, bibir tebal atau tipis itu semua adalah anugrah dr Allah yang patut kita syukuri. Cara bersyukur yang paling mudah adalah dengan menjaga dan merawat kecantikan kita. 

Taukah engkau engkau sister fillah, kecantikan kita tidaklah abadi. Layaknya sekuntum bunga, ia akan mengalami proses kuntum, mekar (cantik sekali) kemudian layu. Begitulah gambaran kecantikan kita, lambat laun kecantikan itu akan memudar. Rambut yang semula berkilau indah akan kusam, kulit yang semula kencang akan mengeriput.  Kecantikan paras tidak ada yang abadi, kita rawat sedemikian rupapun, dengan teknologi semahal apapun tetap akan mengalami penurunan. 
  
Namun ada kecantikan yang lebih indah dari kecantikan fisik semata, yaitu kecantikan hati. Kecantikan hati tidak akan luntur kalau kita senantiasa merawat hati kita dengan selalu mengingat Allah. Meninggalkan semua larangan laranganNya dan menjalankan segala perintahNya. Untuk itu sebagai muslimah sejati hendaknya kita mejaga kecantikan hati kita, kecantikan yang tidak akan luntur oleh usia. Bekali diri kita dengan ilmu yang tinggi, bekali diri kita dengan selalu mendekat kepadaNya. InsyaAllah kecantikan hati akan abadi.

Kamis, 13 Februari 2020

Proud to be muslimah


Wanita adalah makhluk yang istimewa. Allah  memuliakan wanita dengan mejadikan seluruh bagian tubuhnya aurat kecuali muka dan telapak tangan. Tidak hanya itu yang membuat wanita istimewa, dari rahimnya akan terlahir pemimpin pemimpin dunia, pemimpin peradaban yang akan menggantikan pemimpin yang tidak sholeh. Hanya wanita yang Allah izinkan untuk bisa menyusui anaknya. Ditangannya terletak madrasah pertama, tidak bisa digantikan oleh bimbel manapun. Lisan seorang ibu adalah doa mustajab yang bisa menembus langit ketujuh dan menggetarkan arsy Allah.  Kemudian ia juga sangat istimewa karena ditelapak kakinya ada surga. Surga yg sangat dirindukan oleh semua makhluk. Ada lagi, kenapa Allah membanyakkan warisan laki laki dibandingkan dengan wanita? Karena warisan laki laki milik ibu, saudara perempuan, anak dan istrinya. Sedangkan warisan wanita hanya untuk dirinya sendiri, tidak wajib dibagi ke siapa siapa. Bahkan yang membuat bangga menjadi wanita adalah Allah secara khusus memasukkan satu surat dalam firmanNya, yang dinamai An Nisa, yang berarti wanita. Terakhir dan yang sangat menggoda adalah bahwa Allah izinkan para wanita untuk mendapatkan sesuatu yg istimewa, yang tidak didapatkan oleh makhluk lainnya, sesuai sabda rasulullah "Jika seorang wanita menjaga sholat lima waktu, berpuasa dibulan ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia suka"
MasyaAllah memang wanita itu mulia, berharga dan istimewa. Maka kita harus bangga menjadi seorang wanita ❤


Rangkuman kajian kemuslimahan
By ummi Linda
19.01.2020
Masjid Muhtadin Untan, Pontianak

Kamis, 30 Januari 2020

Bengkel Diri menjadi awal perjalanan hijrahku

Awal aku tau tentang bengkel diri karena aku begitu mengidolakan ummu balqis, postingan postingan beliau sangat mengena dihati. Tepatnya Agustus 2019 kumulai perjalanan hijrahku dengan mendaftar sebagai siswa Bengkel Diri Level 1 angkatan 9. Dengan modal Bismillah "niat engsun golek ngelmu" (niat nyari ilmu). Aku masuk kelas Lubabah Kubro, masyaallah teman2 Lubabah squad sangaat sangat support satu dg yg lain, bahkan sampai kelas usai kami masih saling sharing, wali kelas kami teh Yanti yg sangat baik hati. Banyak sekali materi di Level 1, mulai dari materi dasar islam, manajemen emosi, manajemen konflik, public speaking, fotografi dll. Kesan mengikuti kelas bengkel diri membuka mataku betapa selama ini terlalu selow menjalani hidup, betapa diri masih sangat fakir ilmu. Bengkel diri membuatku semakin rajin ibadah (ohh iya dibengkel diri juga dikontrol amalan harian kita) jadi kita terbiasa beribadah yang selama ini mungkin belum atau jarang kita lakukan. Bengkel diri juga merubahku menjadi pribadi yg berhati hati dalam bertindak, memperbaiki cara berpakaian yang selama ini mungkin belum sesuai syariah. Fasilitator terfavorit dibengkel diri level 1 selain ummu Balqis tentunya adalah ustadzah rina, beliau mengampu materi dasar islam. Pembawaan beliau yang lemah lembut membuat kami dekat dengan belaiu, bahkan beliau tidak keberatan dijapri apabila ada sesuatu yang ditanyakan. 
Kurang lebih 2 bulan lamanya level 1 selesai, kemudian kuputuskan untuk langsung lanjut di Level 2  (Desember 2019 sd Januari 2020). Ternyata materi di Level 2 nggak kalah seru dg level 1. Fasilitator di level 2 juga keren2, sampai takjub nyimak materi demi materi. Di level 2 ini ada materi sekolah ibu, kajian fiqih keluarga, islamic home education, kelas psikologi, kels jurnalistik, kelas blogging dll. Ada tahsin club juga yg diampu oleh wali kelas kami ummu hannun dikelas Darussalam, kita jadi tau cara membaca Al Quran yg benar, yang mungkin selama ini terlupa. 
Harapanku, semoga Allah selalu mengistiqomahkan aku diperjalanan ini, perjalanan menuju keabadian di akherat nanti. 



catatan kecil dyah
30.01.2020